Tahap 1: Persiapan dan Penerapan
- Komitmen Manajemen : Pastikan manajemen puncak berkomitmen dan mendukung penuh proses sertifikasi ISO 9001.
- Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) : Lakukan penilaian untuk mengetahui perbedaan antara kondisi perusahaan saat ini dengan standar ISO 9001 dan mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
- Pembentukan Tim ISO : Tunjuk atau bentuk tim khusus yang bertanggung jawab untuk mengelola dan memastikan sistem berjalan efektif.
- Pelatihan dan Dokumentasi : Berikan pelatihan kepada tim dan staf tentang persyaratan ISO 9001, serta mulai menyusun dan mendokumentasikan proses kerja (SOP) yang relevan, termasuk pedoman mutu, konteks organisasi, sasaran mutu, serta manajemen risiko.
- Implementasi Sistem : Terapkan sistem manajemen mutu yang telah didokumentasikan ke seluruh bagian organisasi secara bertahap.
- Audit Internal : Lakukan audit internal secara berkala untuk memeriksa apakah sistem yang diterapkan sesuai dengan standar ISO dan mengidentifikasi potensi masalah sebelum audit eksternal.
Tahap 2 : Sertifikasi
- Pilih Lembaga Sertifikasi : Pilih lembaga sertifikasi independen yang terakreditasi, pastikan legalitasnya sesuai dengan Komite Akreditasi Nasional (KAN).
- Audit Eksternal : Lembaga sertifikasi akan melakukan audit dalam dua tahap:
- Audit Awal (Tahap 1): Kajian dokumentasi untuk memastikan kesiapan organisasi.
- Audit Utama (Tahap 2): Penilaian terhadap pelaksanaan praktik sistem manajemen mutu.
- Penerbitan Sertifikat : Jika perusahaan Anda lolos audit dan menunjukkan kesesuaian dengan standar ISO 9001, sertifikat akan diterbitkan.
- Audit Pengawasan Tahunan : Setelah mendapatkan sertifikat, Anda akan menjalani audit pengawasan tahunan oleh lembaga sertifikasi untuk memastikan sistem tetap berjalan dengan baik.
- Resertifikasi : Sertifikat ISO 9001 berlaku selama tiga tahun, setelah itu perlu dilakukan proses sertifikasi ulang.
INFORMASI UNTUK PENGURUSAN ISO 9001
BISA MENGHUBUNGI WA 0822 348 60 166
Tidak ada komentar:
Posting Komentar